Ini curhatan seorang fans (JKT48) yang masuk ke inbox emailnya Admin. Nggak tau sih bermanfaat buat yang lain apa nggak. Tapi seenggaknya
bisa jadi masukkan buat fans lain, atau seenggaknya bisa jadi
introspeksi fans buat idolanya. :3
Seorang/sekelompok idola mungkin nggak ada artinya tanpa dukungan
fans dan udah jadi hal yang wajar kalo sosok idola pasti punya haters.
Apalagi ini negara demokrasi, kebebasan berpendapat dijamin
Undang-Undang. Tapi kalo buat idol yang satu ini…
Orang pastinya akan berpikir dua kali untuk menjadi haters sekelompok
perempuan dengan paras yang cantik & mempunyai banyak talenta dalam
dirinya masing-masing. Siapa lagi kalo bukan idol group satu-satunya di
Indonesia (atau mungkin ada idol group lain yang belum terekspose
media), JKT48. Mungkin para haters akan dibully oleh lapisan fans yang
sangat beragam dari idol group yang satu ini. Khususnya fans yang
katanya “Loyal” bahkan “royal” untuk idolanya.
Kalo ngomongin soal fans pasti gak akan ada habisnya kalo dibahas
karna fans akan terus bertambah atau istilah kerennya akan semakin
mainstream. Sebenernya sih akan semakin bagus jika sebuah idola
mempunyai banyak fans, namun dari fans yang beragam ini terdapat
segelintir orang yang gak mengerti apa artinya mengidolakan sebuah idol.
Segelintir orang ini menghabiskan seluruh waktu,uang,keringat, dan
sebagainya hanya untuk idol, yang sebenernya mereka juga gatau untuk apa
mereka mengidolakan dan apa manfaatnya untuk mereka. Gak haram sih
hukumnya, tapi beberapa orang pasti pernah merasakan gimana sebuah idol
membuat kita lupa tentang beribadah kepada Tuhan, lupa dengan kesehatan
kita sendiri, bahkan menghabiskan waktu berjam jam hanya menatap monitor
cuma untuk nunggu live report dari fans lain. Mereka gak mau kalah dan
gak mau ketinggalan informasi soal idolanya. Dan sepertinya itu agak
lebay, bahkan orang orang tertentu mereka saling sikut untuk
memperebutkan idolanya itu. Gak ngerti apa yang mereka kejar gak ngerti
apa tujuan mereka dan apa yang mereka impi impikan.
Nah, karna banyaknya persaingan fans ini membuat hati dan tangan jadi
tergerak untuk membuat sebuah artikel, mungkin banyak ya kita jumpai
fans yang labil sekarang ngomong ”A” dan besok ngomong ”Z”. Ada fans
yang gak mau kalah dengan fans lain, misalkan: Kelompok A membuat sebuah
puisi untuk idolnya sementara kelompok B gak mau kalah, akhirnya
membuat puisi saingan. Ada juga fans yang mempunyai Delusi berlebih,
menganggap idol sebagai calon istri, menganggap idol sebagai pacarnya,
dan banyak lainnya. Ada juga fans yang ngaku sebagai fans sejati tapi
setelah Idol itu meredup mereka juga meninggalkan kemainstreaman
tersebut dan mencari sesuatu yang mainstream lagi.
Coba ngertiin lagi deh apa arti Fans itu sendiri, kita sesama
pendukung so…, kita semua itu sama jadi gausah membedakan & bersaing
satu sama lain. Kita juga gak usah memaksakan kehendak untuk memberi
idol sesuatu jika memang kita tidak bisa. Kemustahilan idol menjadi
kekasih seorang fans itu gaada, tapi tolong kita disini cuma sebagai
seorang fans, jangan menggangu kehidupan Idol kita diluar sana. Idol
juga manusia sama seperti Fans nya, membutuhkan kehidupan dimana mereka
dianggap bukan sebagai idola. Membutuhkan kehidupan bebas, untuk bisa
terbang seperti kupu kupu cantik dan meraih mimpi mimpi lainnya.
Membutuhkan ruang untuk beristirahat sebagai orang normal biasanya. Jadi
sesama fans jangan bertindak bodoh yang membuat idol kita merasa
gusar,gelisah,tidak tenang karna terus kita ganggu. Jadikan Idola
sebagai penyemangat kamu untuk terus hidup, penceria hati saat sedih,
dan pemotivasi untuk sama sama berjuang meraih sebuah mimpi/tujuan.
Intinya Fans dibutuhkan untuk mendukung sesuatu hal,
bukan untuk bersaing memperebutkan hal tersebut jadi hargai sesama
pendukung, jangan saling sikut untuk ”berusaha menangkap angin” yang
artinya melakukan kegiatan yang gak berguna.
Oh iya satu lagi jangan juga menjadikan Idol sebagai Tuhan mu, karna
Idol gak selamanya ada untuk kamu, tapi Tuhan pasti selalu ada saat kamu
butuh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar