Sedikit intermezzo, pada hari Jumat (15/3)Yang sudah sangat lama, saya kembali menghadiri
show Pajama Drive generasi kedua(second gen). Line-up teater malam itu
bisa dibilang cukup menjajikan, melihat Rona dan Viny yang disatukan ke
dalam satu show. Saya mendapatkan tiket dengan jatah tiket waiting
list(WL), seperti show pajadora biasanya, antrian WL tidaklah terlalu
ramai.
Hal yang patut digarisbawahi pada show teater pajadora generasi kedua
adalah banyaknya fans-fans baru. Hampir sebagian besar dari jumlah
penonton adalah fans baru yang sedikit berakar pada second gen.
Soal performa sendiri saya tidak terlalu melihat terlalu detail. Saya
harus mengakui bahwa saya sudah overdosis dengan Pajama Drive dan hanya
ingin melihat beberapa member second gen saja. Masalah terbesar masih
berada di kemampuan member second gen dalam melakukan MC-ing. Mereka
belum mampu tampil pede jika harus berbicara kepada penonton di
panggung. Saya membuat sejarah kecil dengan ketiduran di teater untuk
pertama kalinya setelah unit song sampai Shiroi Shirt.
Tiba-tiba ada kejutan di akhir show yang membuat mata saya segar
kembali. Jiro, manajer teater JKT48 layaknya seorang tukang pos datang
ke panggung dan memberikan sebuah surat kepada Viny yang sedang menjadi
MC. Viny kaget akan tulisan di secarik kertas yang sepertinya mengatakan
bahwa tim K(3/4) akan segera dibentuk dan kemudian sebuah Video
diputar.
Video yang berisi footage para member second gen dalam usahanya
memikat penonton dan hal-hal telenovela lainnya yang sanggup membuat
mata kita berkaca-kaca. Setelah video selesai diputar, terlihat banyak
member second gen yang menangis dan meminta dukungan para fans. Sekejap,
saya merasa seperti orang suci yang diutus tuhan untuk meramaikan show
mereka malam itu.
Satu hal yang sedikit mengganggu benak saya dan mungkin para fans
lainnya. Tagline pada video tersebut,Team K ? tunggu dulu, belum
waktunya.
Banyak hal yang seharusnya menjadi dasar pemikiran ketika kita
berbicara mengenai second gen. Sifat skeptis yang banyak orang tunjukkan
mungkin terlihat wajar. Anggota second gen JKT48 mungkin dicap banyak
orang hanya sekedar numpang lewat dan hanya berusaha untuk terkenal
dengan menyandang nama JKT48 sebagai tempat berkarir.
Hal yang mungkin juga lazim dirasakan oleh setiap generasi kedua di
setiap grup 48. Bayang-bayang akan kesuksesan dan popularitas seniornya (
first gen) membuat second gen mungkin selalu berada di bawah tekanan
dan selalu menjadi bahan perbandingan fans.
Secara teknis, jelas ada jarak yang masih cukup jauh antara tim J
dengan para kenkyuusei. Perlu diketahui bahwa para anggota tim J adalah
mereka yang pernah merasakan dunia showbiz sebelumnya baik itu yang
berskala kecil maupun besar. Sedang anggota-anggota second gen adalah
hasil audisi dimana sebagian besar dari mereka belum pernah sama sekali
berkecimpung di dunia hiburan.
Tim K mungkin akan segera dibentuk, berapa bulan lagi saya pun tidak
tahu. Telah diumumkan secara resmi dan juga video bahwa tidak akan mudah
untuk masuk menjadi anggota tim K. Hal yang bisa disimpulkan bahwa dari
29 member second gen mungkin tidak akan semuanya yang akan menjadi
bagian dari tim.
Kita mungkin sepakat jika kita lebih suka tertawa bersama dan
bersilaturahmi dengan semuanya. Selamat datang ke dalam kultur kerja
keras 48 family, hanya yang benar-benar berjuang yang akan memetik
hasilnya. Kejam, tapi inilah yang telah membawa 48 family sukses dengan
individu-individu terbaik di dalamnya.
Berbicara soal tim dan khususnya keseluruhan grup, tim K memang
dibutuhkan demi mencapai bentuk asli dari konsep JKT48 seperti AKB48.
Tim K akan menjadi bagian dari JKT48 dan akan bersaing dengan tim J
serta generasi di bawahnya.
Soal performa pun, second gen belum bisa meraih hasil yang maksimal.
Jumlah anggota yang cukup banyak membuat tim harus sering diputar dan
ditinjau performanya.
Jika JKT48 sudah berani meminta partisipasi fans dalam pembentukan
tim, maka kita tahu sesuatu yang menyenangkan akan terjadi. Persaingan
kecil demi langkah masing-masing akan mewarnai hari para trainee
kedepannya. Kita akan melihat penampilan para kenkyuseei yang lebih
baik, meskipun mungkin hanya sebagian.
Hal-hal diataslah yang mungkin membentuk karakter tim K kedepannya.
Para anggota second gen yang diragukan dan mungkin bertekad lebih kuat
bisa saja menghasilkan individu-individu yang lebih bersaing. Sebagai
contoh, orang yang duduk di posisi teratas 48 family datang dari
generasi kedua.
JKT48 semakin berkembang dan dinamis. Hal-hal yang mungkin tidak akan
terjadi sebelumnya sekarang bisa saja menjadi kenyataan. Ide
menyertakan fans dalam pembentukan tim K sebetulnya bukan hanya
berorientasi pada kepentingan bisnis, tapi juga semakin melekatkan emosi
fans kepada JKT48 sendiri khususnya para trainee.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar